Ringkasan Novel Ai (Cinta Tak Pernah Lelah Menanti)
Judul : Ai (Cinta Tak Pernah
Lelah Menanti)
Penulis : Winna Efendi
Tebal
Halaman : 282
Penerbit : Gagas Media
Novel ini berlatar di Negeri sakura, Jepang. Bercerita tentang
sepasang sahabat yang sangat akrab sejak kecil, mereka tumbuh bersama.-sama.
Saat mereka tumbuh dewasa ‘masalah’ mulai datang. Mereka mulai menyadari
perasaan lain antara mereka satu sama lain. Entah sejak kapan mereka mulai
tidak lagi saling mencintai dan menyayangi sebagai seorang sahabat. Cinta seperti sesuatu yang
mengendap-endap di belakangmu. Suatu saat, tiba-tiba, kau baru sadar, cinta
menyergapmu tanpa peringatan.
Sinopsis
Bagian ke-1
Ai dan Sei bersahabat sejak
kecil. Mereka sempat terpisah cukup lama. Hingga Ai kini kembali lagi ke Jepang
bersama ayahnya setelah kepergian ibunya. Pada suatu hari persahabatan mereka
di uji dengan datangnya Shin di dalam kehidupan mereka berdua sepanjang hari.
Hingga lulus dari sekolah yang sama mereka bertiga pun menuju ke
perguruan tinggi yang sama yaitu Universitas Todai di Tokyo. Entah Sejak kapan hubungan
persahabatan mereka menjadi tidak menentu karena perasaan. Mereka berdua
bersaing untuk mendapatkan Ai. Suatu malam Shin melamar Ai dihadapan Sei
sahabat kecil Ai. Tanpa tahu ada Sei disana Ai menerima lamaran Shin tanpa
memikirkan perasaan Sei saat itu. Sei menyadari perasaannya kepada Ai
setelah melihat kejadian itu sungguh sangat menyakitkan tanpa terasa air
matanya membasahi pipinya. Tibalah Natsu seorang wanita muda yang sedikit
banyak membantu perasaan Sei saat itu. Sei mencoba menjalani hidup dengan Natsu
disaat Shin telah memiliki Ai sepenuhnya. Natsu tersadar bahwa cinta Sei tidak
pernah tercipta untuknya karena sesungguhnya di dasar hati Sei hanya ada cinta
untuk Ai. Ai tersadar akan perkataan Natsu kala itu.
Hingga akhirnya di suatu siang
yang kelabu Shin mengalami suatu peristiwa kecelakaan yang merenggut jiwanya.
Shin telah pergi untuk selamanya meninggalkan Sei dan Ai berdua. Shin
dimakamkan di desa tempat mereka bertiga tinggal. Ai begitu terlihat lemah
menghadapi semuanya paskah kepergian Shin.
Hari-hari yang mereka jalani
berdua di Tokyo begitu sepi setelah Shin tiada. Kegiatan Ai hanya meratapi
segalanya tentang Shin. Hingga suatu ketika Ai mulai menyadari tindakannya
hanya sia-sia saja karena bagaimana pun juga Shin tidak akan pernah kembali.
Bagian ke-2
Semasa sekolah Ai memiliki wajah
cantik dan banyak dikagumi laki-laki. Begitu juga Sei memiliki wajah yang
tampan sehingga banyak gadis yang jatuh cinta padanya. Ai dan Sei bersahabat
sejak kecil bahkan sejak mereka lahir sudah bersahabat. Karena kedekatan mereka
ini lah membuat banyak warga di desa menganggapnya kakak adik. Umur Ai lebih
tua setahun, sedangkan Sei lebih muda setahun dibawah Ai.
Hingga suatu hari tibalah seorang
pria dengan tampilan modern namanya Shin. Pria tampan bergaya kota ini menetap
di desa selamanya dan sekarang sudah mulai bersahabat dengan Ai dan Sei. Sampai
ketika mereka kuliah ke Universitas Todai bersama demi cita-cita.
Begitulah cerita Sei dan Ai mengenai
masa lalu mereka bersama Shin. Sei bercerita mengenai peristiwa menyakitkan di
Tokyo Tower malam itu kepada Ai. Ai pun mengerti dan sudah mengetahuinya hanya
saja saat itu tempatnya ramai hingga Ai tidak bisa jelas melihat Sei. Ai
menyadari malam itu ketika Shin memeluk Ai dihati Ai hanya mengatakan
"kalau aku membutuhkan dan cinta Sei, tapi sejak kapan aku mencintainya?.
Aku selalu merasa tenang dan bahagia jika bersamamu Sei". Kata-kata ini
terucap didalam hati Ai.
Sei mengungkapkan perasaannya
kepada Ai "Ai entah sejak kapan aku mencintaimu, tapi aku rasa sejak saat
kecil aku mulai mencintaimu Ai. Aku ingin engkau menjadi milikku selamanya.
Izinkan aku untuk memilikimu Ai." Ai yang kini perlahan-lahan sudah bisa
merelakan kepergian Shin mulai membuka hati untuk Sei orang yang benar-benar ia
cintai bisa jadi ini cinta sejati untuk mereka berdua, setelah banyak cobaan
yang mereka berdua hadapi selama ini. Kini mereka berdua bersatu dalam hubungan
lebih dari seorang sahabat.
Ai dan Sei mengunjungi makam Shin
untuk mendoakan dan memberitahukan mengenai hubungan mereka saat ini. Di tengah
perjalanan Sei bercerita pada Ai "bahwa Shin selama ini telah mengetahui
kalau cintai Ai tidak sepenuhnya untuknya, melainkan untukmu Sei". Sejak
saat itu mereka berdua berjanji untuk selalu bahagia dan selalu menjaga
persahabatan mereka bertiga walaupun kini Shin sudah tiada.
Kini bisa di sadari bahwa cinta
yang sesungguhnya tidak pernah kita ketahui kapan dia akan hadir kapan dia akan
pergi. Karena sesungguhnya cinta itu akan menyergapmu tiba-tiba tanpa ada
peringatan sebelumnya dan disaat itu kau akan menyadari arti cinta yang
sesungguhnya.
Komentar
Posting Komentar