Teori-Teori Yang Berkaitan Dengan Materi Penalaran
Menurut E. Zaenal Arifin dan S.
Amran Tasai
"Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan.”
"Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan.”
Penjelasan
mengenai penalaran
A. Berpikir dan Bernalar
Apa yang
dimaksud dengan berpikir ?
Berpikir itu
sendiri merupakan kegiatan mental yang berkaitan dengan pikiran kita
sendiri. Pada saat kita berpikir maka terlintas gambaran-gambaran mengenai
sesuatu hal yang tidak tampak secara nyata. Kegiatan ini tidak terkendali,
terjadi dengan sendirinya, dan tanpa kita sadari. Sedangkan kegiatan berpikir dilakukan
secara sadar, tersusun, dan bertujuan untuk sampai kepada suatu kesimpulan.
Jenis kegiatan berpikir yang terakhir ini yang disebut dengan kegiatan
bernalar.
Bernalar
atau penalaran merupakan proses berpikir sistematik untuk memperoleh kesimpulan
berupa pengetahuan. Kegiatan penalaran bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari
proses penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif.
Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pertanyaan-pertanyaan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Kesimpulan yang diperoleh tidak lebih khusus daripada pernyataan (premis).
Beberapa bentuk penalaran induktif adalah sebagai berikut :
Beberapa bentuk penalaran induktif adalah sebagai berikut :
a) Generalisasi ialah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
Contoh :
Jika dipanaskan, besi memuai
Jika dipanaskan, tembaga memuai
b) Analogi adalah cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.Contoh :
Ita adalah lulusan akademi perawatan
Ita dapat menjalankan tugasnya dengan baik
Tujuan penalaran secara analogi adalah:
@ Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan
@ Analogi digunakan untuk mengungkap suatu kekeliruan
@ Analogi digunakan untuk menyususn klasifikasi
c) Hubungan Kausal/sebab-akibat adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan kausal sering ditemukan.
Contoh : Ia kena penyakit kanker darah dan meninggal dunia
Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antarmasalah, yaitu sebagai berikut :
- Sebab – akibat : hubungan yang berpola A menyebabkan B, C, D dan seterusnya. Jadi efek dari satu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
- Akibat – sebab : dapat dilihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter, ke dokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab.
- Akibat – akibat : suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya.
2/ Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari prinsip, hukum, putusan yang berlaku umum tentang suatu hal atau gejala atas prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus, yang merupakan bagian dari hal atau gejala diatas.
Penarikan
simpulan secara dekduktif dapat dilakukan langsung atau tidak langsung.
a) Menarik simpulan secara langsung ; ditarik dari satu premis.
Misalnya :
Semua S adalah P (Premis)
Sebagian P adalah S (Simpulan)
Contoh :
Semua ikan berdarah dingin (Premis)
Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan (Simpulan)
b) Menarik simpulan secara tidak langsung ; dari dua premis akah dihasilkan sebuah simpulan. Premis pertama yang bersifat umum dan premis kedua bersifat khusus.B) Penalaran dalam Penulisan
Suatu
tulisan yang bersifat deduktif dibuka dengan pernyataan umum berupa kaidah,
teori, atau pertanyaan umum lainnya. Yang kemudian dikembangkan dengan
pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Suatu tulisan yang berisfat
induktif dimulai dengan rincian-rincian dan diakhiri dengan kesimpulan umum.
- Urutan Logis (Kronologis) ; pengembangan dengan urutan kronologis biasanya dipergunakan dalam memaparkan sejarah, proses, asal-usul dan riwayat hidup.
- Urutan Ruang (Spasial) ; digunakan untuk menyatakan tempat atau hubungan dengan ruang, urutan ini juga digabungkan dengan urutan waktu.
- Urutan Waktu Penalaran ; berdasarkan alur penalaran paragraf dikembangan dalam urutan umum-khusus dan khusus-umum. Urutan umum-khusus dipergunakan dalam karya ilmiah.
- Urutan Kepentingan ; suatu karangan dikembangkan dengan urutan berdasarkan kepentingan gagasan yang dikemukakan, pembicaraan dari hal penting sampai yang tidak penting.
C) Isi Penulisan
Karya ilmiah
membahas fakta meskipun pembahasan memerlukan teori atau pendapat. Berikut
hal-hal yang berkaitan dengan fakta :
- Generalisasi dan spesifikasi
- Klasifikasi
- Perbandingan dan pertentangan
- Hubungan sebab-akibat
- Analogi
- Ramalan
C) Fakta Sebagai Unsur Dasar Penalaran Ilmiah
Penalaran
memerlukan fakta sebagai unsur dasarnya, karena itu agar dapat menalar dengan
tepat perlu kita miliki pengetahuan tentang fakta yang berkaitan. Jumlah fakta
tidak terbatas dan sifatnya beragam. Fakta saling berkaitan baik secara
fungsional maupun dalam hubungan sebab-akibat. Kita dapat menggolongkan sejumlah
fakta ke dalam bagian-bagian dengan jumlah anggota yang sama banyaknya, Proses
seperti itu disebut pembagian.
Berikut
proses pembagian :
- Kalsifikasi ; membuat klasifikasi mengenai sejumlah fakta, berarti memasukan fakta-fakta ke dalam suatu hubungan logis berdasarkan suatu sistem. Dengan klasifikasi maka fakta dapat ditempatkan di dalam suatu sistem kelas sehingga dapat dikenali hubungannya secara horizontal dan vertikal ke samping serta ke atas dan ke bawah. Suatu klasifikasi dapat dikatakan berhenti apabila sudah sampai kepada individu yang tidak dapat diklasifikasikan lebih lanjut meskipun dapat dimasukkan kedalam suatu jenis individu. Contoh : “Dani adalah manusia” , tetapi tidak “Manusia adalah Dani” karena Dani adalah individu dan bersifat unik. Klasifikasi atau pengelompokan berbeda dengan pembagian. Pembagian lebih bersifat kuantitatif, tanpa suatu kriteria atau ciri penentu. Misalnya, seratus orang mahasiswa dibagi menjadi lima kelompok yang terdiri dari dua puluh orang. Ini merupakan pembagian. Tetapi jika pembagian itu didasarkan atas tinggi badan atau fakultasnya, maka pembagian itu merupakan klasifikasi, yaitu berdasarkan tinggi badan atau fakultas. Kelas dipecah berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut : Jenis klasifikasi dan Persyaratan klasifikasi
- Analogi ; merupakan suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang meiliki sifat-sifat penting.
- Hubungan Sebab-Akibat ; penalaran dari sebab ke akibat dimulai dengan pengamatan sebab yang sudah diketahui. Lalu kemudian ditarik kesimpulan mengenai akibat yang ditimbulkan.
D) Penalaran Deduktif
Penalaran
deduktif berdasarkan atas prinsip umum yang kemudian ditarik kesimpulan tentang
sesuatu yang khusus yang merupakan bagian dari suatu gejala. Atau dengan kata
lain penalaran deduktif bergerak dari sesuatu yang umum kepada yang khusus.
E) Silogisme
Merupakan bentuk
penalaran deduktif yang formal, yang tidak sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Proses penalaran dimulai dari premis mayor melalui premis minor sampai pada kesimpulan. Strukturnya tetap: premis
mayor, premis minor, kesimpulan. Premis
mayor berisi pernyataan umum. Premis
minor berisi pernyataan yang lebih khusus yang
merupakan bagian premis mayor
(term mayor). Silogisme selalu lebih khusus daripada premisnya.
Silogisme
dapat dituliskan sebagai berikut :
Jika A=B dan
B=C maka A=C
a/ Premis dan TermProposisi ialah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Premis ialah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Term ialah suatu kata atau kelompok kata yang menempati fungsi subjek atau predikat.
b/ Macam-macam Proposisi
Proposisi digolongkan berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut :
- Menurut bentuknya, dibedakan sebagai proposisi tunggal (proposisi yang berisi hanya satu pernyataan) dan proposisi majemuk (merupakan gabungan antara dua proposisi tunggal).
- Menurut sifat dan pembenaran hubungan antara subjek dan predikat.
- Berdasarkan kuantitasnya
- Berdasarkan kualitas
c/ Distribusi Term
Term bersifat distributif atau non-distributif. Dikatakan distributif jika meliputi denotasinya dan dikatakan non-ditributif jika meliputi sebagian saja.
F) Entimem
Dalam
entimem sama seperti silogisme hanya saja dalam entimem salah satu premisnya di
hilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
G) Salah Nalar
Kesalahan
yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Dalam hal
ini mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebabnya, yaitu kesalahan karena
bahasa yang merupakan kesalahan informal dan kesalahan karena materi dan
proses penalarannya yang merupakan kesalahan formal.
>> Kesalahan Informal
Sebagai sarana penalaran terutama penalaran ilmiah bahasa mengandung banyak kelemahan. Kata-kata yang sering kali tidak tegas maknanya, sehingga dapat diartikan bermacam-macam. Yang termasuk ke dalam jenis kesalahan ini ialah :
- Argumentum ad Hominem (argumentasi yang ditujukan kepada diri orang) ; kesalahan itu terjadi bila seseorang mengambil keputusan atau kesimpulan tidak berdasarkan pada penalaran melainkan untuk kepentingan dirinya, dengan mengemukakan alasan yang tidak logis sebenarnya.
- Kesalahan Aksidensi ; kesalahan terjadi akibat penerapan prinsip umum terhadap keadaan yang bersifat aksidental, yaitu suatu keadaan atau kondisi kebetulan yang tidak seharusnya.
- Kesalahan Komposisi dan Divisi ; terjadi jika kita menerapkan predikat individu kepada kelompoknya.
>> Kesalahan Informal
- Kesalahan InduktifKesalahan induktif terjadi sehubungan dengan proses induktif. Kesalahan ini mungkin merupakan kesalahan generalisasi, hubungan sebab akibat, dan analogi.- Generalisasi Terlalu Luas- Hubungan Sebab Akibat yang Tidak Memadai- Kesalahan Analogi
- Kesalahan Deduktif- Kesalahan premis mayor yang tidak dibatasi- Kesalahan term keempat- Kesalahan kesimpulan dari premis-premis negatif
Daftar Pustaka :
Arifin, Zaenal E., Tasai, Amran S. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta : Akademika Pressindo.
http://dzikryshofwan09.blogspot.com/2013/04/penalaran-dalam-bahasa.html
https://www.dropbox.com/s/zdrpwje84xng2xt/Aspek_Penalaran_Karangan.pdf
http://wijirocha.blogspot.com/2012/10/logika-dalam-berpikir-ilmiah.html
Komentar
Posting Komentar