Penalaran Metode Ilmiah Dalam Menjawab Pertanyaan-pertanyaan Ilmiah

A. METODE ILMIAH

PENGERTIAN
Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk mempermudah dalam memecahkan suatu masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Sedangkan ilmiah adalah suatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisik. Jadi metode ilmiah adalah suatu proses keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik.

CIRI UTAMA METODE ILMIAH
Ciri utama metode adalah sifat empiris, artinya keputusan-keputusan pikiran yang diambil berdasarkan data empiris, data pengalaman, data yang telah diperiksa kebenarannya, dan kemudian harus diperiksa kecocokan antara keputusan pikiran dengan kenyataan.
Sedangkan cara atau jalan untuk menemukan pengetahuan tentang suatu hal yang tidak berdasarkan mekanisme atau pola empiris itu bukan termasuk dalam metode ilmiah.

Cara-cara bukan ilmiah tersebut antara lain :
  1. Trial and error, mencoba untung-untungan, bila gagal mencoba lagi, cara kerja yang sembarangan, tidak mempunyai pola kerja tertentu dalam menghadapi situasi.
  2. Authority and tradition (otoritas dan tradisi), menolak pendapat seseorang, meskipun masuk akal, dan menerima pendapat orang lainnya berdasarkan anggapan bahwa orang lain tersebut yang berwenang memberi fatwa, dianggap suci.
  3. Speculation and argumentation, seseorang berhasil dalam hal tertentu pada waktu tertentu, beranggapan bahwa ia akan berhasil dalam hal yang lain pada waktu yang lain.
Menurut Koentjaraningrat metode ilmiah disebut sebagai pembangunan ilmu, yang artinya ilmu pengetahuan adalah segala jalan atau cara dalam rangka ilmu tersebut untuk sampai kepada kesatuan pengetahuan. Hubungan antara pengetahuan dan ilmu tanpa adanya metode ilmiah bukanlah suatu ilmu, namun hanya merupakan suatu himpunan tentang berbagai gejala, tanpa dapat disadari hubungan antara gejala yang satu dengan yang lain.

Ndraha (1981) mengemukakan bahwa metode ilmiah dapat dipandang sebagai pemecahan masalah, sebagai berikut:
  • Identifikasi masalah
  • Hipotesis pendahuluan
  • Pengumpulan fakta-fakta tambahan
  • Perumusan hipotesis
  • Penjabaran lebih lanjut terhadap konsekuensi
  • Pengujian terhadap konsekuensi
  • Penerapan

KRITERIA METODE ILMIAH
  1. Berdasarkan Fakta >> Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang di analisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata.
  2. Bebas dari Prasangka >> Metode ilmiah harus mempunyai sifat yang bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang jelas dan lengkap serta dengan pembuktian yang objektif.
  3. Menggunakan Prinsip Analisa >> Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis..
  4. Menggunakan Hipotesa >> Dalam metode ilmiah, peneliti dituntun harus berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk memudahkan persoalan serta merangkai jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai, sehingga hasil yang diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat.
  5. Menggunakan Ukuran Obyektif >> Seorang peneliti harus bersikap objektif dalam mencari kebenaran. Semua data dan fakta yang tersaji harus disajikan dan dianalisis secara objektif. Pertimbangan dan penarikan kesimpulan harus menggunakan pikiran yang jernih dan tidak berdasarkan perasaan.
  6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi >> Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif (angka-angka) yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan.

LANGKAH – LANGKAH METODE ILMIAH
Unsur utama metode ilmiah ada empat langkah yaitu sebagai berikut:
(1) Karakterisasi (Pengamatan dan Pengukuran)

Proses ini melibatkan proses penentuan dan observasi, observasi yang dimaksud memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. 
(2) Hipotesis
Hipotesis adalah penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran. Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas. Jika hasil yang diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi dan seharusnya sudah diperhitungkan saat membuat hipotesis.
Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen:

  • Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas.
  • Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas.
  • Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
(3) Eksperimen
Eksperimen dirancang untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasil eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Pencatatan yang detail sangatlah penting dalam eksperimen, untuk membantu dalam pelaporan hasil eksperimen dan memberikan bukti efektivitas dan keutuhan prosedur yang dilakukan. Pencatatan juga akan membantu dalam reproduksi eksperimen.
(4) Menyimpulkan hasil eksperimen
Proses ilmiah merupakan suatu proses yang berulang. Ketidakberhasilan suatu hipotesis dalam menghasilkan prediksi yang menarik dan teruji dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan kembali hipotesis tersebut. Ketidakberhasilan eksperimen dalam menghasilkan sesuatu yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang metode eksperimen tersebut atau hipotesis yang mendasarinya. Sering kali eksperimen dalam proses ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat prediksi, dan karakterisasi didasarkan pada eksperimen yang dilakukan oleh orang lain.


B. METODE ILMIAH DALAM MENJAWAB PERTANYAAN ILMIAH
Menurut Mc Cleary (1998) cara untuk memperoleh suatu kebenaran pada sebuah metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis dan riil.
Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara mendapatkan jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus dilakukan secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab dan terselesaikan berdasarakan fakta yang valid.

Komentar

Postingan Populer