Conditional Sentence

Conditional sentence (kalimat pengandaian) adalah kalimat yang menyatakan suatu harapan atau gambaran suatu lamunan dalam bentuk kalimat bersyarat. Kalimat pengandaian terdiri atas dua bagian yaitu main clause (induk kalimat) dan if clause (anak kalimat). Di dalam if clause terkandung syarat-syarat yang harus dipenuhi agar keadaan seperti terkandung dalam main clause dapat terwujud.
Conditional sentence (sentence modality) is a sentence that expresses a hope or a picture of a reverie in the form of a conditional sentence. Sentence modality consists of two parts: the main clause (main clause) and the if clause (clause). In the if clause contained in the conditions that must be met in order for the state as contained in the main clause can be realized.

Jenis-jenis Conditional Sentence
Conditional Sentence Type 1 (Future Real Condition)
Bentuk pertama disebut probable conditional yang artinya bahwa sesuatu akan mungkin terjadi pada waktu yang akan datang ataupun sekarang kalau syaratnya terpenuhi.
Future conditional yang menyatakan suatu keinginan, harapan, ataupun rencana yang masih bisa terjadi/when we are thinking about possibilities.
The first form is called the conditional probable that means that something will probably happen in the future or now that the condition is met.
Future conditionals that expressed a desire, expectation, or a plan that could still happen / when we are thinking about possibilities.
Rumus :
If + Subjek +V1, S + Will + V1
Contoh :
(+) If I have free time , I will go shopping
(-) If I do not break then I will be sick
(?) If I go to Bandung , if you will to come with me ?
(+) Jika saya memiliki waktu luang, saya akan pergi berbelanja
(- ) Jika saya tidak istirahat maka saya akan sakit

(?) Jika saya pergi ke Bandung, apakah kamu mau ikut denganku?

Conditional Sentence Type 2 (Present unreal)
Bentuk kedua improbable conditional, yang artinya bahwa kejadian tersebut bertentangan dengan yang sebenarnya, karena ini merupakan lamunan atau khayalan saja.
The second form of improbable conditional, which means that the event is contrary to the truth, because this is just a daydream or fantasy.
Rumus :
If + Subject + V2 + Subject + Would + V1
If + Subject + V2 + Subject + Past Future
Contoh :
(+) If Sarah studied hard, she would passed
(-) If Sarah did not study hard, she would not be passed. (But Sarah study hard)
(?) If Sarah did not study hard, she would fail ?
(+) Jika Sarah belajar keras , dia akan lulus
(-) Jika Sarah tidak belajar keras , dia tidak akan lulus . ( Tapi Sarah belajar keras )
(?) Jika Sarah tidak belajar keras , dia akan gagal ?

Dalam pengandaian tipe dua ini, penggunaan kata If bisa dihilangkan dengan menggunakan pola inversi, yaitu:
Were here, he would help homework.
(seandainya dia ada disini, dia akan membantu mengerjakan tugas sekolah)
Makna sesungguhnya he isn’t here (dia tidak disini) dan dia tidak akan pernah bisa membantu mengerjakan tugas sekolah.

Conditional Sentence Type 3 (Past – Unreal Conditional)
Tipe ketiga menggambarkan suatu kejadian yang bertentangan pada masa lampau dan tidak ada harapan akan terlaksana karena merupakan lamunan masa lalu (Impossible Condition).
The third type describe an event as opposed to the past and there is no hope will happen as a reverie of the past (Impossible Condition) .
Rumus :
If + Subjek + Pas Perfect + Subjek + Past Perfect Future + V3
Subjek + Past Perfect Future, If + Subjek + Past Perfect + (V3)
If + S + had + V3, S + would have + V3
Contoh :
If you had asked me, I would have helped you.
If we had gone to the cinema, we would have seen my friend Leni.
If you had spoken English, she would have understood.

Jika Anda telah bertanya kepada saya, saya akan membantu Anda.
Jika kita pergi ke bioskop, kita akan melihat teman saya Leni.
Jika Anda berbicara bahasa Inggris, dia akan mengerti.


Refrence :

Untoro, Joko, Tim Guru.”Buku Pintar Pelajaran SMA IPA 6 in 1”.PT Wahyu Media,2010. Jakarta.


Komentar

Postingan Populer