Hubungan antara Perdukunan dan Globalisasi
Perdukunan sendiri merupakan suatu keahlian yang dimiliki
beberapa ahli, diantaranya digunakan untuk menyembuhkan penyakit, dan menolong
seseorang dari suatu kesusahan dengan memberikan air doa, jampi – jampi, mantra
– mantra, doa – doa, dan lain sebagainya. Ada juga dibeberapa daerah yang memiliki
keahlian mampu membantu para ibu melahirkan yang biasa kita sebut dukun
beranak, biasanya dukun tersebut di panggil kerumah salah satu warga yang ingin
melahirkan dengan berbagai macam obat – obat tradisional serta tidak lupa doa –
doa di bacakan untuk ibu dan bayi agar selamat dan sehat. Dunia perdukunan ini
mungkin tidak mungkin pasti selalu berkaitan dengan dunia gaib dan hal – hal yang
magis serta sangat erat hubungannya dengan para leluhurnya di masa lalu atau
lebih jelasnya menganut aliran animisme dan dinamisme.
Sedangkan globalisasi sendiri bermakna universal atau luas.
Globalisasi adalah di mana jaman atau era berkembangnya siklus manusia, dari
masa dimana manusia belum mengenal teknologi, perkembangan antara negara satu
dengan negara yang lain, baik dunia transaksi baik jual maupun beli antara satu
dengan yang lainnya. Globalisasi adalah masa dimana memasuki masa manusia
modern yang saling berkaitan dan saling bergantung antara manusia satu dengan
banyak manusia lainnya di seluruh dunia guna untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
mempengaruhi kehidupan satu dan lainnya, baik melalui perdagangan, investasi,
dan lainnya sebagainya hubungn tersebut dapat tercipta.
Keterkaitan perdukunan dengan globalisasi sendiri adalah
dimana perdukunan masih bergerak dengan pedomannya menggunakan hal – hal klenik
yang tidak bisa dirubah hingga saat ini, sedangkan saat ini pun sudah memasuki
era globalisasi dimana era manusia mulai berpikir menggunakan logikanya secara logis
dan perkembangan teknologinya yang semakin
hari semakin pesat dan canggih. Sehingga membuat perdukunan itu sendiri pun
lama kelamaan memudar sedikit demi sedikit tidak terkecuali untuk beberapa
orang dan wilayah tertentu yang masih saja terus mempercayai dan melaksanakannya
setiap hari karena hal itu memang sudah menjadi tradisi di beberapa wilayah
untuk menghormati leluhurnya sehingga tidak mungkin hilang begitu saja.
Komentar
Posting Komentar